Sebuah kehidupan yang mengajarkanku akan sebuah kasih sayang dan kehancuran batin.
KeSucian sang kertas pun ternodai oleh tinta hitam mu.
Aku pun terdiam seolah tak mengerti apa yang terjadi, kau kotori kertas putih ku dengan kata kata manis oleh tinta mu yang membuat ku terhanyut dalam indah nya dunia. Kau ucapkan sesuatu di dalam kertas itu dan kau tempelkan sejuta harum wewangian yang kau beri dengan setulus hati, tapi kau selipkan noda pada kertas itu. Aku tersentak, APA ITU BENAR? APA ITU BENAR KAU? Hai pencuri hati yang membuat sejuta kesedihan dalam diriku ini. Kau nodai hatiku dengan tinta hitam mu. Hati ku yang tulus kau ludahi dengan kesombongan dan keangkuhanmu, kau menganggap kau segalanya, kau menganggap dirimu lebih tinggi derajatnya dari orang lain, kau menganggap kau lah satu satu nya laki laki di dunia ini. Keangkuhanmu sendiri yang akan menyadarkan mu siapa orang yang pernah kau lukai dan kau taruh tinta hitamu itu di kertas yang sebelumnya tak pernah diisi oleh siapapun. Cuma kau Hanya kau yang pertama mengisi kertas putih ku tapi kau mengisi dengan tinta yang sungguh aku tak sukai, Ya tinta hitam yang kelabu.
